Sejarah Los Angeles Lakers

Sejarah Los Angeles Lakers

Los Angeles Lakers adalah tim bola basket profesional Amerika yang daftar sbobet berbasis di Los Angeles. Lakers bersaing di National Basketball Association (NBA), sebagai anggota Liga Divisi Pasifik Wilayah Barat. Lakers memainkan pertandingan kandang mereka di Crypto.com Arena, sebuah arena yang digunakan bersama dengan NBA’s Los Angeles Clippers, Los Angeles Sparks dari Women’s National Basketball Association, dan Los Angeles Kings dari National Hockey League.

Lakers adalah salah satu tim paling sukses dalam sejarah NBA, dan telah memenangkan 17 kejuaraan NBA, terbanyak bersama dengan Boston Celtics.

Waralaba dimulai dengan pembelian tahun 1947 dari tim yang dibubarkan, Detroit Gems dari National Basketball League (NBL). Tim baru mulai bermain di Minneapolis, menyebut diri mereka Minneapolis Lakers untuk menghormati julukan negara bagian, “Tanah 10.000 Danau”. Awalnya anggota NBL, Lakers memenangkan kejuaraan NBL 1948 sebelum bergabung dengan Asosiasi Bola Basket Amerika saingannya dan memenangkan lima dari enam kejuaraan BAA dan NBA berikutnya di Minneapolis setelah NBA dibentuk pada tahun 1949.

Tim ini didorong oleh center George Mikan, yang digambarkan oleh situs resmi NBA sebagai “superstar pertama” liga. Setelah berjuang secara finansial di akhir 1950-an setelah pensiunnya Mikan, mereka pindah ke Los Angeles sebelum musim 1960-61.

Sejarah Los Angeles Lakers

Dipimpin oleh Hall of Famers Elgin Baylor dan Jerry West, Los Angeles membuat Final NBA enam kali pada 1960-an, tetapi kalah setiap seri dari Boston Celtics, memulai persaingan panjang dan bertingkat mereka. Pada tahun 1968, Lakers memperoleh empat kali NBA Most Valuable Player (MVP) Wilt Chamberlain untuk bermain di tengah, dan setelah kalah di Final pada tahun 1969 dan 1970, mereka memenangkan gelar NBA keenam mereka dan yang pertama di Los Angeles pada tahun 1972, memimpin oleh pelatih kepala baru Bill Sharman.

Setelah pensiunnya Baylor, West, dan Chamberlain, pada tahun 1976, tim bertukar untuk superstar Kareem Abdul-Jabbar, yang memenangkan beberapa penghargaan MVP dengan Lakers. Sementara tim tidak dapat maju ke Final pada akhir 1970-an, dua perubahan penting terjadi pada 1979 yang akan meresmikan era keemasan baru untuk waralaba.

Arena Rumah

  • Auditorium Minneapolis (1947–1959)
  • Minneapolis Armory (1959–1960) (Karena konflik penjadwalan, Lakers benar-benar bermain di Auditorium dan Gudang Senjata selama periode 1947–60. Mereka juga memainkan beberapa permainan di Auditorium St. Paul)

Los Angeles Lakers

  • Arena Olahraga Memorial Los Angeles (1960–1967)

  • Forum (sebelumnya Great Western Forum 1988–2000) (1967–1999)

  • Crypto.com Arena (sebelumnya Staples Center) (1999–sekarang)

Berkenalan Dengan Monster NBA Shaquille O’Neal

Shaquille O’Neal berbicara soal kekayaannya. Mantan bintang basket NBA itu mengaku ogah mewarisi harta yang ia miliki kepada anak-anaknya.Shaq malang melintang di NBA pada 1992-2011. Ia pernah empat kali menjadi juara. Tiga cincin juara diraihnya secara beruntun bersama LA Lakers pada 2000-2002. Satu cincin juara lagi diraihnya bersama Miami Heat pada 2006. Dan pada masa kejayaan nya shaq tidak selalu meninggi kan kekayaan nya, dia juga ingin membuat orang lain berjuang dalam mencari kesuksesan yang ia raih. Bagaimana tidak dia mengajarkan ke anak-anak nya untuk selalu berjuang mencari bakat dan hasil dari kerja keras nya sendiri.

Shaq juga berprestasi bersama Timnas Amerika Serikat. Ia berhasil merebut medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dan juga FIBA World Cup 1994. Sederet penghargaan individu pun diraih olehnya, salah satunya 15 kali terpilih menjadi NBA All-Star. Tapi apa yang didapat O’Neal ternyata tidak memberikan kebahagiaan yang diharapkan dalam keluarganya. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, belum lama ini dia menuturkan bahwa kekayaannya telah menjadi sumber perselisihan dengan keluarga, terutama dengan anak-anaknya.

Sifat jenaka ini berbeda dengan penampilannya yang tinggi besar.  Bahkan selain jenaka, Shaq juga punya sifat murah hati kepada sesama. Mantan juara NBA sebanyak 4 kali ini kerap menolong sesama dan terlibat dalam aksi-aksi sosial terutama untuk anak-anak seperti yang pernah ia lakukan di acara ‘Great Futures Start Here’. Tidak hanya dalam karir basket saja shaq juga memiliki beberap fil yang di perankan olehnya. Shazam merupakan film yang di bintangi oleh pemain basket ini, di sini dia berperan menjadi jin yang selalu mengabulkan permintaan anak kecil yang sudah mengeluarkan di dari lampu ajaib.

Keputusan Shaq ini mengungkapkan bahwa anak-anaknya sangat marah kepadanya atas keputusannya tentang manajemen keuangan. “Anak-anak saya sudah besar. Mereka agak kesal dengan saya, yah, tidak terlalu marah, tapi mereka tidak mengerti saya,” ungkap O’Neal dikutip dari AS Sport. “Saya selalu mengatakan kepada mereka: ‘Kalian tidak kaya, saya kaya.’ Anda harus memiliki gelar sarjana dan kemudian jika Anda ingin Berinvestasi di salah satu perusahaan Anda, Anda harus menunjukkannya kepada saya. Saya tidak akan memberi Anda apa-apa,” jelas O’Neal tentang penyebab perselisihannya dengan anak-anaknya.

Shaquille O’Neal termasuk sosok langka di jajaran mantan pemain bola basket NBA. Bila 60 persen para eks pemain, seperti kata sebuah studi, mengalami kebangkrutan dalam waktu lima tahun setelah pensiun, kekayaan Shaq justru kian menggelembung setelah pensiun. Karena dia beralih profesi menjadi pemain situs slot gacor terpercaya yang memberikan dia keuntungan dalam karir pensiun nya. Dia juga menjadi trend karena memiliki sepeda custom milik nya sendiri karena dengan ukuran tubuh raksasa yang dimiliki nya shaq kesulitan dalam memakai speda pada umunya.

Karier basket Shaq, begitu dirinya biasa dipanggil, dimulai saat melanjutkan pendidikan di Louisiana Tech University. Kala itu, dirinya masuk tim basket di kampus dan mendapatkan gelar dari beberapa kejuaraan yang diikuti. Shaq kemudian mundur pada 1992 karena ingin fokus sebagai pebasket profesional dan gabung Orlando Magic sampai 1996. Selama berkarier, banyak torehan prestasi individu, misalnya tiga kali MVP NBA All-Star Game 2000, 2004, dan 2009. Dan begitu lah profil dari monster NBA Shaquille O’Neal

Daftar List Pemain MVP NBA Terbaik

Penghargaan Most Valuable Player (MVP) ini pertama kalinya dikasih ke Chris Petit dari St Lowkey Hawks di tahun 1956. Awalannya, penghargaan MVP diputuskan oleh sama-sama pemain liga.

Tapi di musim 1979-1980 dan sebagainya, pemilih datang dari kelompok reporter baik koran maupun wartawan tv, dan radio olahraga dari Amerika Serikat dan Kanada.

Kareem Abdul-Jabbar mempunyai penghargaan MVP Terbanyak, dalam riwayat NBA dia sudah mengantongi 6 piala. Tidak jauh, dibelakangnya ada Michael Jordan dan Bill Russell dengan 5 penghargaan MVP.

Awalnya, ada banyak point penilaian MVP. Salah satunya ialah rekor, ketrampilan basket sampai imbas pemain pada team . Maka tanpa basa-basi kembali, mari kita saksikan siapakah yang terbaik antara yang terbaik.

daftar Rangking Ini sudah pasti terhitung legenda permainan seperti Michael Jordan, Kareem Abdul-Jabbar, Magis Johnson, dan Bill Russell. Ini meliputi beberapa pemain aktif, terhitung LeBron James, Kevin Durant, Anthony Davis, Giannis Antetokounmpo, Stephen Curry, dan Damian Lillard. Terdaftar ada 11 pemain aktif di NBA 2021-2022 yang masuk ke opror.net.

Berikut Daftar List Mvp Terbaik

Daftar List Mvp

10. Michael Jordan: 1995 – 1996

Season Averages: 30.4 points (led the league), 6.6 rebounds, 4.3 assists, 2.2 steals, 49.5% tembakan.

Semua berjalan baik untuk Jordan pada musim 1995 – 1996 ini. Ia memenangi MVP liga, dikukuhkan sebagai MVP All-Star Games, Chicago Bulls memenangi 72 laga pada musim reguler dan ia memenangi kejuaraan keempatnya. Mengagumkan!

Yang membuat catatan Jordan menarik adalah, musim 1995 – 1996 ialah musim liga pertama sesudah dia memilih untuk stop bermain basket. Sepanjang 2 tahun istirahat, Jordan bermain di liga baseball minor, dikutip dari Nba.com

Sesudah kembali lagi ke olahraga basket, kekuatannya memimpin lapangan di tahun awal sesudah stop ialah rekor yang mengagumkan.

Argumen kenapa Jordan ada di daftar nomor 10 ialah, team Chicago Bulls, berisi beberapa pemain luar biasa lain Scottie Pippen dan Dennis Rodman.

9. Oscar Robertson: 1963 – 1964

Season Averages: 31.4 points, 11.0 assists (led the league), 9.9 rebounds, 48.3% tembakan and 85.3 FT% (led the league)

Oscar Robertson dengan cara resmi menulis rerata triple-double* untuk satu musim cuman pada tahun ke-2  performanya di NBA (1961-62). Walau demikian, dia selalu hampir menulis rerata triple-double dalam musim-musim selanjutnya, dikutip dari Basketball-reference.com.

Di tahun 1963-1964, dia menolong Cincinnati Royals cetak 55 kemenangan dan 25 kekalahan selama musim. Mereka pada akhirnya tidak berhasil menantang Boston Celtics di Final Daerah Timur.

Robertson terdaftar sebagi pemain yang mencatatkan rekor assist dan prosentase lemparan bebas paling banyak. Dia tempati posisi kedua dalam cetak point dan posisi kesembilan dalam prosentase point lapangan.

8. Russell Westbrook: 2016 – 2017

Season Averages: 31.6 points, 10.7 rebounds, 10.4 assists

Russell Westbrook jadi pemain ke-2  dalam riwayat NBA dengan rerata triple-double sepanjang satu musim reguler.

Sisi mengagumkan dari musim 2016 – 2017 ini ialah, biasanya, seorang pemain memerlukan waktu istirahat antara jumlah laga tertentu. Tetapi untuk Westbrook, dia bermain di 81 dari 82 laga.

Memang, Oklahoma City Thunder memerlukan kontributor triple-double Westbrook. Dari semua games yang dia permainkan, Oklahoma memenangi 78,5% dari permainan mereka (33-9).

Walau Westbrook berpembawaan cemerlang, rekornya itu tidak sanggup menolong Oklahoma City Thunder mengambil langkah lebih jauh dari perputaran pertama (first round) set playoff. Teamnya kalah atas Houston Rockets 1-4. Tahun itu, Golden State Warriors keluar sebagai juara NBA 2016 – 2017.

7. Kareem Abdul-Jabbar: 1970 – 1971

Season Averages: 31.7 points (led the league), 16.0 rebounds, 3.3 assists, 57.7% tembakan.

Kareem Abdul Jabbar mencatatkan rekor di atas pada umur 23 tahun untuk Milwaukee Bucks pada musim ke-2  kariernya. Perampokan (steal) dan block (blok) bahkan juga tidak dihitung di saat itu.

Bisakah kamu pikirkan seberapa banyak block yang hendak kerjakan secara menimbang bukti jika Jabbar lakukan rerata 2,6 block sepanjang 16 tahun?

Benar-benar fenomenal untuk Jabbar. Cuman dalam musim ke-2 nya, dia menulis kemenangan terbaik ke-2  per 48 menit dalam riwayat NBA dibanding dengan tiap musim MVP yang lain.

Apa yang membuat musim 1970 – 1971 lebih manis ialah, jika Bucks keluar sebagai juara NBA. Penghargaan MVP ini ialah yang pertama dari banyak penghargaan pribadi Jabbar mendatang.

6. Wilt Chamberlain: 1959 – 1960

Season Averages: 37.6 points (led the league), 27.0 rebounds (led the league), 2.3 assists, 46.1% tembakan in 46.4 minutes (led the league)

Wilt Chamberlain sudah memenangi penghargaan MVP 4x dalam kariernya. Masing-masing dari musim-musim itu, dia cetak beberapa angka yang mengagumkan, diambil dari Espn.com. Walau demikian, angka rerata musimnya untuk seorang rookie tak pernah kedengar.

Apa lagi ada bukti jika dia ialah salah satu rookie dalam riwayat NBA yang sempat bermain di liga MVP.

Jadi seorang MVP pada musim rookie-nya ialah argumen besar kenapa Chamberlain memperoleh gelar MVP of The Year. Pada kiprahnya itu, dia menulis 43 point, 28 rebounds dan ketepatan shooting 63.0%. Jumlah angka yang besar itu akibatnya karena permainan cepat yang umum diaplikasikan team NBA di periode lalu.

5. LeBron James: 2008 – 2009

Season Averages: 28.4 points, 7.6 rebounds, 7.2 assists, 48.9% tembakan.

LeBron James tidak semuda Chamberlain atau Kareem saat raih gelar MVP. Walau demikian, di umurnya yang 24 tahun, ia betul-betul memimpin liga NBA. ESPN menulis, dia ada di status pucuk PER (Player Efficiency Peringkat), status kedua cetak point paling banyak dan masuk 10 besar pember assists dan rebound paling banyak.

Bila semua angka itu kurang cukup untuk memperlihatkan begitu menakutkannya LeBron James, baca juga yang ini. Ia ikut bawa Cleveland Cavaliers raih 66 kemenangan NBA. Ia jadi yang terbaik dan paling banyak dalam mencatak point, rebound, assist, mengambil dan block. Cuman ada empat pemain yang dapat lakukan semua dalam riwayat NBA.

Tahun 2008 – 2009 itu sebagai tahun MVP James yang pertama dari 4 MVP yang dia koleksi.

4. Shaquille O’Neal: 1999 – 2000

O’Neal ialah pemain basket yang paling memimpin sejauh riwayat NBA. Beberapa angka statistik bicara sendiri, diambil dari Latimes.com. Bila rerata kurang cukup, voting MVP ikut melegitimasi dominasinya.

Saat sebelum musim 1999 – 2000 berguling, O’Neal sudah menunjukkan dianya sebagai pemain ofensif yang menguasai. Tapi pada musim itu, ia betul-betul memperlihatkan kehebatannya dalam bertahan.

LA Times melaunching, “Shaquille O’Neal, pimpinan Lakers, kemampuan penggerak dan ide berumur 28 tahun, akan dipublikasikan sebagai pemain NBA 1999-2000 yang terbaik ini hari sesudah terima 121 dari 122 suara. Prosentase paling tinggi dalam riwayat 45 tahun penghargaan (MVP).”

Rerata 3.0 block pada sebuah games jadi yang paling banyak ketiga di liga NBA musim itu. Hal itu membuat memperoleh tempat di First Tim All-Defensive NBA. Performa gemilangnya bawa Los Angeles Lakers menulis 67 kemenangan. Pada tahun itu juga, O’Neal mengantarkan Lakers jadi team yang mengumpulkan titel juara NBA 3x beruntun.

3. Stephen Curry: 2015 – 2016

Season Averages: 30.1 points (led the league), 5.4 rebounds, 6.7 assists, 2.1 steals (led the league), 50.4% tembakan, 45.4% 3-point tembakan and 90.8% FT tembakan (led the league)

Stephen Curry sebagai salah satu pemain basket dengan gelar MVP lewat suara bundar pertama kali dalam riwayat NBA! Satu perihal yang tidak dapat dipandang dengan rerata ialah, dia mencatat rekor 402 point dari shooting tiga angka musim 2015 – 2016.

Musim 2016 – 2017, statistik shooting tiga angka Curry masih mengagetkan. Dia cetak 324 point. Curry juga tergabung bersama Steve Nash dan Steve Kerr sebagai pemain paling jago lemparan tiga angka.

Karena ada Curry di team Golden State Warriors, mereka menulis 73 kemenangan. Curry juga mengantar Golden State raih titel juara NBA pertama mereka.

Selain itu, dia jadi salah satu pemain dalam riwayat liga NBA dengan rerata lebih dari 30 point per games untuk satu musim ketika bermain kurang dari 35 menit per games.

2. Kareem Abdul-Jabbar (1971- 1972)

Season Averages: 34.8 points (led the league), 16.6 rebounds, 4.6 assists, 57.4% tembakan.

Pada musim NBA tahun 1970 – 1971 ialah musim terbaik Kareem Abdul Jabbar. Ada lompatan prestasi dalam semua kelompok statistik khusus seperti point, rebound dan assist dari musim awalnya.

Ia bukan hanya pimpin dalam soal cetak point per games. Dia ada di garis depan dalam kelompok seperti PER (Player Efficiency Peringkat), offensive win shares dan win shares per 48 minutes.

Dan yang membuat status Jabbar tinggi dalam perincian ini ialah, catatan win shares per 48 minutes-nya yang disebut rekor NBA yaitu 340. Lihat , saat itu, dia berkompetisi dengan beberapa pemain luar biasa jenis Wilt Chamberlain, Wes Unseld, Nate Thurmond dan Elvin Hayes.

Tahun 1971-1972 ialah saat Jabbar mencatat point paling tinggi dalam point per games untuk satu musim. Dia selanjutnya dikukuhkan sebagai pembuat point paling banyak selama hidup liga NBA dengan rerata 38.387 point per games.

1. Michael Jordan: 1987 – 1988

Season Averages: 35.0 points (led the league), 5.5 rebounds, 5.9 assists, 3.2 steals (led the league), 53.5% tembakan

Musim 1987-1988 ialah musim NBA yang keempat dalam profesi Michael Jordan. Musim itu dapat disebut sebagai musim terbaik oleh pemain mana saja dalam riwayat NBA.

Jordan pimpin statistik NBA dalam jumlah steals dan block per games. Tetapi yang mengagumkan ialah, dia dianugerahkan gelar MVP NBA dan Defensive Player of the Year (DPOY) sekalian dalam musim yang serupa.

Jordan menulis PER (Player Efficiency Peringkat) 31,71. Nilai itu ialah yang terbaik sejauh riwayat NBA. Ia kuasai statistik NBA di sekitar 18 kelompok.

Ia cetak nyaris 3x lipat jumlah point yang diciptakan oleh pembuat point paling banyak ke-2  di teamnya. Selain itu, point reratanya nyaris 5 point semakin banyak dibanding yang terbaik ke-2  di NBA.

Itu 10 perolehan terbaik MVP sejauh riwayat NBA.